Secara bahasa, kata makhraj berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat keluar. Dalam ilmu tajwid, makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah ketika diucapkan. Huruf bisa keluar dari rongga mulut, lidah, tenggorokan, bibir, maupun hidung.
Menguasai makhraj huruf tidak hanya membantu bacaan menjadi fasih, tetapi juga mencegah terjadinya kesalahan arti dalam membaca ayat Al-Qur’an. Misalnya, huruf ح(ha) berbeda dengan ه (ha’), dan huruf س (sin) berbeda dengan ص (shad). Jika makhrajnya salah, arti bacaan bisa berubah.
Pembagian Makhraj Huruf
Para ulama ilmu tajwid menjelaskan bahwa huruf hijaiyah memiliki 17 makhraj utama yang dikelompokkan dalam beberapa bagian besar, yaitu:
1. Al-Jauf (Rongga Mulut)
Huruf yang keluar dari rongga mulut adalah huruf mad, yaitu:
-
ا (alif) bila mati dan sebelumnya fathah.
-
و (wau) bila mati dan sebelumnya dhammah.
-
ي (ya) bila mati dan sebelumnya kasrah.
2. Al-Halq (Tenggorokan)
Huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan terbagi dalam tiga bagian:
-
Pangkal tenggorokan: ء (hamzah) dan ه (ha’).
-
Tengah tenggorokan: ع (‘ain) dan ح (ha).
-
Ujung tenggorokan: غ (ghain) dan خ (kha’).
3. Al-Lisan (Lidah)
Lidah memiliki makhraj yang paling banyak, yaitu 10 tempat keluar huruf. Contohnya:
-
Pangkal lidah: ق (qaf).
-
Sedikit ke depan dari qaf: ك (kaf).
-
Tengah lidah: ج (jim), ش (syin), ي (ya).
-
Ujung lidah: ض (dhad), ل (lam), ن (nun), ر (ra’), ت (ta), د (dal), ط (tha’), ز (za), س (sin), ص (shad), dan seterusnya.
4. Asy-Syafatain (Dua Bibir)
Beberapa huruf keluar melalui pertemuan dua bibir, yaitu:
-
ب (ba) dan م (mim) keluar dari pertemuan dua bibir.
-
ف (fa) keluar dari pertemuan gigi atas dengan bibir bawah.
-
و (wau) keluar dari celah bibir yang terbuka.
5. Al-Khaisyum (Pangkal Hidung)
Tempat keluarnya suara dengung (ghunnah) pada huruf م (mim) dan ن (nun). Dengung ini sangat penting dalam hukum tajwid seperti ikhfa’, idgham, dan iqlab.
Pentingnya Memahami Makhraj Huruf
Memahami makhraj huruf hijaiyah adalah kunci utama agar bacaan Al-Qur’an terdengar indah, jelas, dan sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW. Beberapa alasan mengapa makhraj huruf penting dipelajari antara lain:
-
Menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an.
Dengan mengetahui tempat keluarnya huruf, kita dapat membaca sesuai dengan kaidah yang benar. -
Membedakan huruf yang mirip.
Banyak huruf dalam bahasa Arab yang terdengar mirip, seperti ص (shad) dan س (sin). Perbedaan makhraj akan membuat bacaan lebih tepat. -
Menghindari perubahan makna.
Salah satu contoh, kata qalb (قلب) artinya “hati”, sementara kalb (كلب) artinya “anjing”. Perbedaan hanya pada huruf ق dan ك, tetapi maknanya sangat jauh berbeda. -
Mewujudkan bacaan tartil.
Membaca Al-Qur’an dengan tartil berarti pelan-pelan, jelas, dan sesuai tajwid. Salah satunya adalah penguasaan makhraj huruf.
Cara Melatih Pengucapan Makhraj
Untuk melatih bacaan huruf sesuai makhraj, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
-
Belajar langsung dengan guru. Membaca Al-Qur’an harus dengan talaqqi (belajar langsung) agar koreksi bacaan bisa dilakukan.
-
Latihan rutin. Ulangi pengucapan huruf satu per satu setiap hari.
-
Perhatikan posisi lidah, bibir, dan tenggorokan. Bacaan yang benar dipengaruhi oleh posisi organ bicara.
-
Dengarkan murattal Al-Qur’an. Meniru bacaan qari’ dapat membantu melatih pelafalan huruf dengan tepat.